INSPIRASI9. .com, BANJARMASIN - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan menilai kinerja lembaga jasa keuangan tetap stabil dan terjaga untuk mendukung inklusi keuangan di Kalimantan Selatan.
Perkembangan Sektor Perbankan Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang terjaga dan aktivitas operasional perbankan tetap optimal untuk memberikan layayan keuangan bagi masyarakat di Kalimantan Selatan.
Kepala OJK Kalimantan Selatan, Agus Laiyo dalam keterangan persnya, Kamis (30/10/2025) menyebutkan pada September 2025, aset tumbuh sebesar 12,40 persen yoy atau menjadi sebesar Rp110,39 triliun.
Sementara Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 12,37 persen yoy dan kredit juga tumbuh 9,19 persen yoy.
"Kontribusi terbesar peningkatan kredit didominasi oleh kredit investasi sebesar 24,93 persen dengan outstanding sebesar Rp23,06 triliun," sebut Agus Maiyo.
Sementara, sejalan dengan bank umum konvensional, perkembangan bank umum syariah di Provinsi Kalimantan Selatan posisi September 2025 juga mencatatkan pertumbuhan positif.
Hal tersebut tercermin dari peningkatan Aset, DPK, dan Kredit masing-masingsebesar 10,22 persen yoy, 1,00 persen yoy, dan 11,28 persen yoy. Financing-to-Deposit Ratio (FDR) berada di angka 96,33 persen dengan NPF net sebesar 0,73 persen.
Sedangkan perkembangan Sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Perusahaan Pergadaian Swasta mencatatkan pertumbuhan signifikan pada pinjaman yang disalurkan sebesar Rp912 miliar atau meningkat 61,59 persen yoy (Mei 2025).
Dari sisi Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), data posisi Juni 2025 menunjukkan terdapat Rp958 miliar outstanding pinjaman dengan rekening peminjam sebanyak 336.953 entitas.
Tingkat Kredit Macet (TWP90) tetap terjaga berada di angka 2 persen.
Kinerja Perusahaan Pembiayaan menunjukkan piutang pembiayaan terkontraksi sebesar 1,05 persen yoy menjadi Rp11,9 triliun (Juli, 2025).
Pembiayaan tertinggi pada sektor Pertambangan dan Penggalian dengan porsi 30,86 persen (Rp3,69 miliar).
Secara spasial, penyaluran pembiayaan terkonsentrasi di Kota Banjarmasin dengan total nilai Rp3,43 triliun pada sektor pertambangan.
Kinerja Perusahaan Modal Ventura mengalami pertumbuhany yang cukup dengan pembiayaan penyertaan sebesar Rp100,9 miliar atau meningkat sebanyak 13,86 persen yoy dan NPF sebesar 1,82 persen.
Untuk perkembangan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) hingga 25 Oktober 2025, OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan 78 kegiatan edukasi ke seluruh kab/kota.
Total peserta yang telah mengikuti kegiatan mencapai 17.874 orang. Sasaran peserta didominasi oleh pelajar/mahasiswa, masyarakat umum dan ASN dengan topik seputar waspada aktivitas keuangan ilegal dan pengelolaan keuangan.
Selain itu, dalam rangka peringatan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2025, OJK Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan 9 rangkaian kegiatan dan berkolaborasi dengan beragam stakeholders yaitu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Asosiasi, PelakuUsaha Jasa Keuangan, serta Perguruan Tinggi.
Upaya peningkatan literasi keuangan juga didukung oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Per triwulan III, capaian program kerja TPAKD se-Kalimantan Selatan yaitu pembukaan rekening Simpanan Pelajar sebanyak 37.543 akun, dan kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) sebanyak Rp4,35 miliar kepada 560 debitur.
Sebagai apresiasi atas kontribusi nyata pemerintah daerah dalam memperluasa akses keuangan daerah, literasi keuangan, dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui TPAKD.
Dan, Kota Banjarmasin berhasil menjadi salah satu penerima penghargaan TPAKD Award yang dinilai berhasil mengimplementasikan program perluasan akses keuangan di daerah melalui program mengubah sampah menjadi tabungan emas dan program UMARA (UMKM Maju dan Sejahtera) melalui penyaluran permodalan dengan syarat mudah dan tanpa bunga.
Sementara itu dari sisi layanan konsumen, OJK Provinsi Kalimantan Selatan menerima permintaan SLIK sebanyak 13.769 permintaan, baik melalui online dan walk-in.
Sedangkan pengaduan yang terjadi di Kalimantan Selatan dan diterima melalui APPK sebanyak 516 pengaduan.
Jenis masalah yang paling banyak diadukan yaitu mengenai SLIK, PerilakuP Petugas Penagihan dan Fraud eksternal dengan PUJK paling banyak diadukan yaitu Bank Umum Konvensional, Penyelenggara Pindar, dan Perusahaan Pembiayaan Konvensional.
OJK senantiasa mendukung upaya peningkatan akses keuangan serta berharap agar sinergi ini dapat menjadi alternatif pertanian yang inovatif, berkelanjutan dan berdampak positif bagi peningkatan ekonomi petani serta ketahanan pangan masyarakat di Kalimantan Selatan.
INS - HMS OJK Kalsel